KILAS24.CO, BOLTIM – Sangadi Kotabunan Barat, Aminah Paputungan, menyampaikan permohonan maaf kepada semua tim Sam Sachrul Mamonto (SSM) – Oskar Manoppo (OPPO), khususnya yang ada di Kecamatan Kotabunan, terkait Surat Perintah Pemberhentian (SPP) terhadap Masita Salu, Guru/Tutor PAUD.
Permohonan maaf itu ia sampaikan atas kekeliruannya mencantumkan nama disertai tanda tangan Tim Pemenangan SSM-OPPO dalam SPP nomor: 70/71.10.02/14/DKB/SPP/III/2021.
“Saya mengakui salah karena mencantumkan nama Hilda Mokodompit dalam surat itu. Saya minta maaf kepada semua (Tim Pemenangan SSM-OPPO) khususnya yang ada di wilayah Kotabunan Bersatu. Mudah-mudahan hal seperti ini tidak terulang lagi,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, alasan pemberhentian terhadap Masita Salu karena yang bersangkutan didapati terlibat dalam politik praktis saat tahapan Pilkada 2020 lalu. “Sebelumnya saya sudah ingatkan agar dia (Masita Salu) tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tapi tidak dihiraukan. Dia ikut kampanye, konvoi dan selalu mengunggah foto kandidat di media sosial. Saya sudah tegur,” ungkapnya.
Sementara itu, Hilda Mokodompit, yang namanya tertuang dalam SPP tersebut, mengakui telah memberi maaf kepada Sangadi Kotabunan Barat. “Saya maafkan. Dengan harapan hal seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Hilda.
Mengenai penggantian Guru/Tutor PAUD maupun perangkat desa, ia mengatakan tidak pernah mengintervensi apalagi mencapuri urusan yang merupakan ranah pemerintah. “Kita tidak pernah mengintervensi, karena itu (pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa) adalah wewenang pemerintah. Kami hanya sebatas memberi saran dan masukan kalaupun ada penggantian perangkat desa harus sesuai prosedur dan tentunya memenuhi persyaratan,” katanya. (rmb)