KILAS24.CO, BOLTIM — Desakan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) untuk menunda peresmian gedung rumah sakit, terus berdatangan. Setelah dari lembaga DPRD, kali ini datang dari kalangan pemuda Boltim.
Adalah Hazral Bogdadi, yang meminta Pemkab Boltim menunda peresmian rumah sakit yang berlokasi di Desa Sumber Rejo itu.
Menurutnya, Pemkab Boltim terkesan tergesa-gesa meresmikan bangunan rumah sakit yang dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp28.850.000.000 itu. Selain fisik bangunan yang belum rampung secara keseluruhan, dengan kasat mata terlihat masih banyak yang perlu dibenahi dalam pemenuhan standar mutu dan pelayanan di rumah sakit tersebut.
“Sebagai pemuda Bolaang Mongondow Timur, mendesak Pemerintah Kabupaten untuk mempertimbangkan lagi rencana peresmian gedung rumah sakit itu. Jangan tergesa-gesa. Ada baiknya dirampungkan dulu infrastruktur dan sarana penunjangnya baru diresmikan. Kemudian tenaga medis yang akan ditempatkan disitu juga belum tersedia,” katanya.
Baca juga: DPRD Minta Pemkab Tunda Peresmian Rumah Sakit
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu mengungkapkan, desakan kepada Pemkab Boltim untuk menunda peresmian rumah sakit itu merupakan bagian dari kepedulian dan kecintaan terhadap tanah kelahirannya, Boltim. “Kritik hadir karena cinta, sayang dan kepedulian terhadap daerah tercinta ini, bukan karena iri apalagi benci,” sebut warga Desa Kotabunan itu.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), Nyoman Suija, mengatakan peresmian rumah sakit tersebut sudah dijadwalkan pada Kamis (4/2). “Sesuai perintah Kadis (kepala dinas) begitu. Peresmiannya tanggal 4 Februari. Tapi yang akan diresmikan baru bangunannya saja. Pengoperasiannya nanti menyusul,” katanya, dihadapan sejumlah anggota DPRD di lokasi pembangunan rumah sakit, Rabu (3/2).
Ia menyebut, fisik bangunan rumah sakit tersebut sudah rampung 100 persen. Begitu juga dengan alat kesehatan (alkes) yang semuanya sudah tersedia. “Tinggal kursi, meja dan lemari yang belum ada,” ujarnya. (rmb)