Komentator sepakbola dan tinju Inggris yang juga merupakan jurnalis ESPN serta BT Sport Ian Darke belum lama ini mengungkap prediksi seputar gelaran Euro 2020.
Anggota Komentator sepak bola ‘Big Four’ ini memfavoritkan Prancis dan Italia sebagai calon juara. Sementara Denmark dinilainya bakal menjadi kuda hitam yang bakal mengejutkan tim-tim unggulan pada Euro 2020.
Berbicara kepada ESPN, Darke menyebut Prancis sebagai favorit utama karena masih memiliki 11 pemain yang ikut membawa Les Blues juara Piala Dunia tahun 2018.
Skuad Prancis kini semakin menakutkan dengan kembalinya striker Real Madrid Karim Benzema ke dalam tim besutan Didier Deschamp.
Kini, Deschamp memiliki tiga pemain depan berlabel mega bintang masing-masing Kylian Mbappe, Benzema dan Antoine Griezmann. Selain ketiga nama itu, masih ada Oliver Giroud, Wissam Ben Yedder, Kingsley Coman dan Ousmane Dembele.
Tak hanya di lini serang, Darke juga menyebut Prancis sangat menakutkan di semua posisi.
Di lini tengah, mereka punya Paul Pogba, Ngolo Kante, Adrien Rabiot, Thomas Lemar , Moussa Sissoko dan Corentin Tolisso.
Sementara di lini belakang, mereka memiliki bintang-bintang besar seperti Hugo Lloris, Mike Maignan, Lucas Digne, Lucas Hernandez, Presnel Kimpembe, Clement Lenglet, Benjamin Pavard, Raphael Varane dan Kurt Zouma
Darke menyebut, Prancis menakutkan di semua lini dan berkualitas di semua area permainan.
Sayangnya tandas Darke, Prancis harus melalui pertarungan sulit lebih awal karena tergabung di grup neraka.
Tergabung di grup F, Prancis bakal langsung bersua Jerman, Portugal dan Hungaria.
Favorit selanjutnta versi Darke adalah Timnas Italia yang kini mengemas rekor tidak terkalahkan super panjang dibawah kendali Roberto Mancini.
Rekor fantastis lain yang turut menggambarkan tangguhnya Gli Azzurri adalah kokohnya pertahanan.
Dibawah kendali duo veteran Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci plus dukungan dua full back handal Alessandro Florenzi dan Leonardo Spinazzola, Italia tercatat hanya kebobolan tiga gol selama kualifikasi Euro 2020.
Darke menyebut lini serang Italia juga mengerikan karena dihuni para striker haus gol seperti Ciro Immobile dan Andrea Belotti plus deret penyerang bayangan kreatif sekelas Federico Bernardeschi, Federico Chiesa dan Lorenzo Insigne adalah jaminan lahirnya
Sementara lini tengah disebutnya berkelas dengan menghadirkan para gelandang muda seperti Manuel Locatelli, Nicolo Barella, Lorenzo Pellegrini, Matteo Pessina dan Marco Veratti.
Tergabung di Grup A bersama Turki, Wales dan Swiss, Italia diyakini tidak akan mendapatkan kesulitan untuk menjadi pemuncak grup.
Selanjutnya Darke menyebut Spanyol sebagai favorit dengan bekal tiga gelar pada 3 turnamen besar berturut-turut dari 2008 hingga 2012.
Apalagi belum lama ini Spanyol menampilkan kengerian skuad mereka saat menghancurkan Jerman 6-0.
Dalam laga ini, Ferran Torres mengemas hattrick, menunjukkan bakat-bakat muda yang kini diandalkan Luis Enrique patut diperhitungkan.
Ingat kata Darke, La Furia Roja juga memiliki nama-nama tenar seperti Alvaro Morata, Gerard Moreno dan Pedri di lini serang, Thiago Alcántara, Sergio Busquets, Koke, Marcos Llorente, Fabián Ruiz dan Adama Traoré pada lini tengah serta David de Gea, Jordi Alba, Eric García, Diego Llorente dan César Azpilicueta di lini pertahanan.
Menilik peta kekuatan grup E yang dihuni Spanyol bersama Swedia, Slovakia dan Polandia, Darke percaya meski tanpa satu pun pemain Real Madrid, Spanyol tetap akan jadi pemuncak grup.
Pada posisi tim fafvorit selanjutnya, Darke mengatakan meski tidak pernah memenangkan kompetisi atau bahkan mencapai final, tetapi Inggris adalah salah satu yang punya kans besar menggondol gelar kali ini.
Diundi di Grup D, mereka juga memiliki keuntungan tambahan karena berpotensi memainkan semua pertandingan di kandang mereka Stadion Wembley, kecuali perempat final.
Dipimpin oleh pemenang Sepatu Emas Piala Dunia Harry Kane, skuad Gareth Southgate penuh dengan talenta penyerang muda yang menarik seperti Mason Mount, Phil Foden dan Jadon Sancho.
Persoalan hanya terdapat pada lini pertahanan karena bek kunci Harry Maguire sedang mengalami masalah kebugaran.
Sementara tanpa andalan Manchester United ini, pertahanan Inggris terlihat rentan terhadap ancaman para penyerang tim-tim papan atas.
Ada juga kekhawatiran atas penampilan Marcus Rashford dan Raheem Sterling.
Di tempat berikut Darke menyebut Portugal juga harus diperhitungkan karena memiliki skuad yang lebih kuat dibandingkan tahun 2016 saat menjadi juara.
Selain 3 pemain label mega bintang, masing-masing Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes dan Ruben Dias, Portugal juga memiliki João Cancelo, Raphael Guerreiro, Pepe, Nélson Semedo, William Carvalho, Renato Sanches, Bernardo Silva, João Félix, Diogo Jota dan André Silva. Tim ini disebut lebih berpeluang lolos dari grup neraka bersama Prancis.
Berikutnya Darke menyebut Jerman sebagai tim yang juga harus tetap diperhitungkan.
Meski demikian, kepercayaan diri tim besutan Joachim Low terkesan buruk pasca dipermalukan 6-0 oleh Spanyol, ditambah lagi kekalahan mengejutkan 2-1 dari tim Makedonia Utara.
Rangkaian hasil mengecewakan bahkan telah memotivasi Low untuk memanggil kembali para veteran seperti Thomas Muller dan Mats Hummels ke skuad.
Melihat pada komposisi yang ada saat ini, harusnya Der Panzer sangat menakutkan bagi calon lawan-lawannya termasuk 3 negara lainnya di grup F.
Tim ini memiliki Manuel Neuer,Emre Can, Robin Gosens, Antonio Rüdiger, Serge Gnabry, Leon Goretzka, İlkay Gündoğan, Joshua Kimmich, Toni Kroos, Leroy Sané, Kai Havertz dan Timo Werner yang merupakan deret pemain berkelas, sarat prestasi di level klub dan setiap saat bisa meledak menjadi tim berbahaya bila mendapatkan ramuan mujarab dari sang juru taktik.
Unggulan selanjutnya adalah Belgia, yang hingga saat ini masih berstatus nomor wahid dalam rangking dunia.
Apalagi mereka masih membawa sejumlah pentolan tim yang tampil trengginas pada ajang Piala Dunia 2018 saat mampu melangkah jauh hingga semifinal.
Selain dua nama terkemuka yakni Eden Hazard dan Kevin De Bruyne, Belgia masih memiliki bintang-bintang lain seperti Thibaut Courtois, Toby Alderweireld, Thomas Meunier, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen, Nacer Chadli, Yannick Carrasco, Youri Tielemans, Axel Witsel, Michy Batshuayi, Romelu Lukaku dan Dries Mertens.
Persoalan berarti yang dimiliki tim ini adalah pada sector pertahanan yang rata-rata merupakan deret pemain tua.
TIM YANG BAKAL MENGEJUTKAN
Setiap turnamen bakal menghadirkan tim non unggulan yang ternyata mampu tampil trengginas bahkan mampu melangkah jauh dengan menggilas tim-tim yang difavoritkan sejak awal.
Di kelompok ini, Darke menyebut tiga tim, masing-masing Denmark, Hungaria dan Kroasia.
Khusus Denmark, pengaruh kreativitas Christian Eriksen dan ketangguhan Kasper Schmeichel di bawah mistar gawang bakal menjadi suplemen ekstra bagi para punggawa lainnya yang cukup berprestasi di level klub.
Meski tidak segemerlap tim-tim yang disebutkan sebelumnya, Denmark memiliki sederet nama yang terkenal sebagai pemain pekerja keras, penuh determinasi plus meledak-ledak.
Diantaranya, Andreas Christensen, Simon Kjær , Joakim Mæhle , Jannik Vestergaard, Thomas Delaney, Pierre-Emile Højbjerg, Robert Skov, Daniel Wass, Martin Braithwaite, Andreas Cornelius, Mikkel Damsgaard dan Yussuf Poulsen.
Tim ini disebut Darke bakal mengejutkan serta berpeluang menyulitkan tim mana pun.
Bukti paling dekat adalah saat membungkam Inggris di Wembley Pada laga keempat UEFA Nations League, bulan Oktober tahun lalu.
Berada di grup B bersama Belgia, Rusia dan Finlandia, Tim Dinamit diyakini bakal meledak dan melangkah jauh dari fase awal.
Diakhir komentarnya Darke menyebut ini sebagai prediksi di atas kertas, sebab kejutan-kejutan sarat terjadi dalam sepak bola.
Apalagi Euro 2020 berpeluang menjadi Kejuaraan Eropa yang menentang prediksi.
Tersebar di 11 kota di tengah pandemi, siapa yang bisa tahu nasib apa yang menanti?.
Satu wabah COVID-19 berpeluang menghambat setiap tim bahkan tim yang paling berbakat sekalipun.
Belum lagi faktor-faktor lain seperti jadwal yang keras, kelelahan untuk pemain yang mengalami musim yang lebih padat serta Format 24 tim yang bisa menghasilkan cerita tak terduga.
Tengok saja Portugal yang mengakhiri turnamen sebagai juara pada tahun 2016, meski terseok-seok dan hanya menduduki peringkat ketiga di grup mereka saat itu.
Merujuk pada gelaran jauh sebelumnya, Denmark yang hanya berstatus sebagai tim pengganti Yugoslavia, justru tampil trengginas dan menjadi juara.
Keajaiban tahun ini patut ditunggu, bagaimana drama Euro 2021 berlangsung dan bagaimana akhir cerita dari prediksi-prediksi yang telah mengemuka jauh sebelum turnamen berlangsung.
Bagaimana tanggapan para pembaca sekalian atas prediksi Ian Darke ini?, apakah anda setuju atau punya pendapat lain?.
Tuliskan di kolom komentar. (fed/ESPN)