KILAS24,BOLMONG – Petani sawah Empat desa yang berada di Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menghadapi ancaman serius terhadap panen padi mereka, menyusul rusaknya saluran irigasi primer air yang vital.
Saluran yang berfungsi mengairi areal persawahan di empat desa yakni Desa Cempaka, Ayong, Babo, dan Bumbung itu sudah hampir dua bulan dalam kondisi terputus alias jebol, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan petani sawah.
Kepala Desa Cempaka, Ronal Hasan mengungkapkan bahwa kerusakan saluran irigasi ini sudah diperbaiki oleh petani di empat desa setempat yang dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Bolmong, Sulhan Manggabarani dari Partai Golkar dengan bentuan alat berat (excavator) dan masyarakat setempatn untuk menutupi dinding yang jebol.

“Inisiatif warga empat desa dan Pak Sulhan ini dikarenakan tanaman padi masyarakat di Desa Cempaka yang saat ini belum memasuki masa panen bisa terancam gagal panen,” katanya
Menurutnya, sudah hampir dua bulan ini pasokan air pada irigasi tidak berjalan optimal, sehingga menganggu pertumbuhan padi di empat desa tersebut.
Kades, mengaku telah berulang kali mengusulkan perbaikan saluran irigasi tersebut ke Dinas PU Provinsi Sulut, Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Sulut.
Sayangnya, hingga saat ini kata Kades Ronal Hasan, mengaku belum ada langkah konkret dari dinas terkait untuk menindaklanjuti permohonan tersebut.
“Sempat datang mengukur dan tidak pernah diperbaiki,” kata Ronal.

Sementara itu legislator mudah dari Partai Golkar Sulhan Manggabarani menyesali sikap Dinas PU Provinsi Sulut yang tidak memberikan solusi untuk lahan pertanian di Bolmong.
“Di tengah keseriusan pemerintah dalam menggenjot sektor pertanian, kami berharap ada perhatian yang seimbang dari pemerintah Provinsi Sulut untuk memenuhi kendala yang dihadapi para petani,” pungkas Sulhan. (*)