KILAS24.CO, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2020. Dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) diserahkan Kepala BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) dan diterima Bupati Sam Sachrul Mamonto didampingi Wakil Bupati Oskar Manoppo dan Ketua DPRD Fuad Landjar, di Kantor BPK Perwakilan Sulut, Manado, Senin (3/5).
Prestasi tertinggi di bidang pengelolaan keuangan yang diraih Pemkab Boltim itu adalah yang ke-delapan kali secara berturut-turut. Atas capaian tersebut, Bupati Sam Sachrul Mamonto menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua jajaran Pemkab Boltim yang sudah bekerja sama dan bekerja keras dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik, sehingga bisa mendapatkan opini WTP dari BPK.
“Capaian ini bukan semata-mata hanya karena bupati dan wakil bupati, tapi berkat kehebatan semua SKPD yang sudah bekerja luar biasa sehingga bisa mempersembahkan opini WTP untuk masyarakat Boltim. Maka sepatutnya kalian yang terlibat didalamnya diberi apresiasi yang setinggi-tingginya. Syukur moanto (terima kasih) atas kerja keras kalian semua,” kata bupati.
“Mudah-mudahan prestasi yang baik ini bisa dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan lagi,” tambah bupati.
Raihan opini WTP itu menjadi pemacu dan pemicu semangat bagi jajaran Pemkab Boltim untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Apa yang dikatakan Pak Bupati itu benar. Ini bukti solidnya kerja sama seluruh satuan kerja yang ada di Boltim,” kata Wakil Bupati Oskar Manoppo.
Ada 14 item yang menjadi catatan BPK atas LKPD Tahun 2020. Catatan-catatan itu meliputi kegiatan belanja, pendapatan maupun aset. Namun demikian, Pemkab Boltim di bawah komando Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo sebagai Bupati dan Wakil Bupati berkomitmen untuk memperbaiki semua catatan tersebut, sehingga kedepannya prestasi di bidang pengelolaan keuangan bisa lebih baik lagi. “Semua akan kita perbaiki demi terwujudnya sistem pengelolaan keuangan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel,” ujar Oskar. (advertorial)