KILAS24,BOLSEL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar rapat paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Arifin Olii, Rabu (01/10).
Ada tiga agenda penting yang dibahas, pertama Pembicaraan Tingkat I atas Penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Kemudian, Pembicaraan Tingkat I atas Empat Ranperda inisiatif DPRD Tahun 2025, sekaligus Penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2026.

Turut hadir dalam rapat paripurna DPRD Bolsel, Bupati Iskandar Kamaru, Sekda Bolsel, Arvan Ohy, para Asisten, pimpinan OPD dan para anggota DPRD Bolsel.
Dalam kesempatan itu, Bupati Iskandar memaparkan prognosis struktur APBD Tahun Anggaran 2026 dalam dokumen KUA-PPAS.
“Pendapatan pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 diasumsikan sebesar Rp673 miliar. Dengan rincian PAD Rp10,1 miliar, pendapatan transfer Rp653,2 miliar, dan lain-lain Rp10,9 miliar. Sementara belanja terdiri dari belanja operasi Rp462,6 miliar, belanja modal Rp100,6 miliar, belanja tak terduga Rp2 miliar, serta belanja transfer Rp108,2 miliar,” ucap bupati.

Namun demikian, setelah RUU APBN 2026 ditetapkan menjadi Undang-Undang, terjadi penurunan drastis transfer pusat ke daerah.
“Sekitar 96 persen belanja daerah masih bergantung pada pemerintah pusat, dan pada tahun 2026 mengalami penurunan hingga 41 persen. Hal ini berdampak signifikan, termasuk pemotongan TPP ASN sebesar 30–40 persen,” ungkapnya.
Meski demikian, bupati menegaskan bahwa TPP ASN tetap akan dianggarkan selama 14 bulan, termasuk gaji ke-13 dan ke-14. Bupati pun memohon maaf atas penyesuaian ini, sekaligus mengajak ASN untuk tetap bersyukur dan mendukung program-program pemerintah pusat.
Selain itu, Bupati juga menyinggung kondisi RSUD Bolsel yang masih kekurangan obat dan kebutuhan pasien. “Alat kesehatan sebagian sudah dibantu oleh Kementerian, sehingga daerah hanya menyiapkan SDM. Namun kebutuhan obat-obatan dan makanan pasien masih harus kita perhatikan bersama,” tambahnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa ke depan ia akan melakukan pertemuan dengan para bupati se-BMR guna membahas berbagai permasalahan daerah dan mencari solusi bersama.
Dalam rapat paripurna tersebut, tiga fraksi DPRD menyatakan setuju dan siap membahas agenda yang telah dipaparkan ke tahap selanjutnya.(adv)