KILAS24.CO, POLITIK – Bupati Sam Sachrul Mamonto tak menginginkan adanya hubungan keluarga dalam satu sistem pemerintahan, baik di tingkatan desa maupun di tingkat daerah. Dalam berbagai kesempatan, bupati mengingatkan para sangadi (kepala desa, red) untuk tidak melibatkan suami/istri, anak atau keluarga terdekat lainnya dalam pemerintahan.
“Sangat tidak baik ketika dalam pemerintahan desa terdapat keluarga dekatnya sangadi. Misalnya suaminya sangadi, istri, anak atau suadara dekatnya Sekdes, Bendahara dan lainnya. ini tidak boleh terjadi,” kata Sachrul, dalam berbagai kesempatan.
Sachrul mengungkapkan, sistem pemerintahan akan berjalan baik jika tidak ada dinasti di dalamnya. Hal itu ia contohkan dalam dirinya sendiri. Ketika terpilih dan menjabat sebagai bupati, istrinya Seska Ervina Budiman langsung mundur sebagai Anggota DPRD Boltim. Saat ini pengunduran diri Seska sedang berproses dan tinggal menunggu persetujuan gubernur.
“Jika Mama Icat tetap anggota DPRD, maka tentu ini akan mengurangi fungsi kontrol. Karena salah satu fungsi dari legislatif adalah mengontrol kinerja ekskutif,” ujar Sachrul.
Menanggapi pengunduran diri istri bupati Seska Ervina Budiman sebagai Anggota DPRD Boltim, pengamat Politik dan Pemerintahan, Fiko Onga, mengungkapkan ada dua jenis dinasti politik dalam konteks demokrasi. Pertama, berdasar pada regenerasi, dimana asusmi regenerasi ini dijadikan sebagai senjata untuk keberlanjutan pembangunan yang sudah dan sementara terbangun. Aspek ini mengabaikan kepercayaan, bahwa orang lain pasti tidak bisa dan yang bisa hanyalah clan di sekitar orang yg sementara menjabat. Ciri dinasti jenis ini ialah kepemimpinan tanpa jeda, yakni satu keluarga memimpin sebuah daerah tanpa jeda.
Kedua, dinasti politik lintas kamar atau cabang kekuasaan, yaitu kursi eksekutif dan legislatif diduduki kakak-beradik. Hal ini tidak akan baik karena check and balance dalam situasi seperti ini berpotensi hilang, sementara preposisi nepotisme akan lahir.
“Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto sudah memulai keteladanan yang baik. Ini Patut dicontoh dan semoga diikuti seluruh pejabat politik yang ada di Sulawesi Utara. Tentu tindakan Bupati Boltim ini akan dituntut komitmennya kedepan dalam menjaga konsistensi tindaknnya saat ini,” ungkapnya. (rmb)