KILAS, OLAHRAGA — Berikut The Best XI pesepakbola kelahiran Sulawesi Utara (Sulut) yang merupakan hasil kombinasi sempurna dari pemain klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
Sulut merupakan salah satu provinsi dari Pulau Sulawesi yang dikenal sangat banyak menghasilkan pesepakbola profesional di dunia si kulit bundar tanah air sejak dahulu kala.
Tak hanya itu, dibandingkan Sulawesi Selatan yang hanya memiliki PSM Makassar saja, Sulut pernah memiliki tiga klub profesional sekaligus di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Ketiga klub tersebut ialah Persma Manado 1960, Persmin Minahasa, dan Persibom Bolaang Mongondow yang menjadi kekuatan diajang Divisi Utama Liga Indonesia 2007/08.
Meski ketiga klub tersebut sempat mati suri yang turut berimbas ke gairah sepakbola Sulut, rupanya masih banyak pesepakbola profesional yang mempekuat klub lain.
Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum The Best XI Pesepakbola Kelahiran Sulut.
Kiper: Rivky Mokodompit
Sulut dikenal sebagai surganya penghasil kiper berbakat di Indonesia saat ini. Ada trio kiper legendaris Hendra Pandeynuwu, Joice Sorongan, dan Jendri Pitoy hingga Geri Mandagi.
Untuk generasi muda saat ini, ada anak kandung Hendra yakni Gianluca Pandeynuwu yang saat ini memperkuat Borneo FC. Juga ada Mario Fabio Londok milik Persipura Jayapura.
Namun, dari sekian banyak kiper berkualitas yang lahir di Sulut, INDOSPORT menjatuhkan pilihan kepada kiper milik Persebaya Surabaya, Rivky Deython Mokodompit.
Bukan tanpa alasan, Rivky merupakan satu-satunya kiper asal Sulut yang konsisten diajang Liga 1. Hingga saat ini, kiper kelahiran Kotamobagu ini telah mengemas 83 laga plus 28 diantaranya tak kebobolan.
Selain itu, Rivky juga pernah membawa PSM Makassar menjadi runner up Liga 1 2018 silam. Kiper berusia 31 tahun ini juga mempersembahkan gelar Piala Indonesia 2018/19 untuk Pasukan Ramang.
Bek: Michael Orah, Andreas Karundeng, Jacky Runtulalo
Untuk posisi bek, INDOSPORT memilih untuk mencantumkan tiga nama saja. Adapun ketiga pemain tersebut ialah antara lain Michael Orah, Andreas Karundeng, dan Jacky Runtulalo.
Orah merupakan salah satu bek sayap yang lahir di Tomohon pada 3 Juli 1985. Sejumlah klub besar pernah dibelanya seperti Persija Jakarta, Borneo FC, Mitra Kukar, dan Kalteng Putra.
Saat ini, Orah memperkuat Bali United sejak awal musim Liga 1 2019 lalu. Ia pun berhasil membawa Serdadu Tri Datu menjadi kampiun pada akhir musim dengan mencatatkan 17 penampilan.
Selanjutnya ada nama Andreas Karundeng yang saat ini memperkuat klub Liga 2 2020, Persewar Waropen. Bek berusia 26 tahun ini lahir di Kawanua, Sulut, pada 28 Agustus 1983.
Andreas merupakan jebolan Tim Sepakbola Pra PON Sulut 2016 dan kemudian memperkuat Kalteng Putra. Setelah itu, ia hengkang ke PSBS Biak kemudian menuju ke Persewar pada musim 2020.
Terakhir ialah Jacky Adrian Runtulalo, bek kelahiran Manado pada 17 Januari 1994. Pengidola Riccardo Salampessy ini memperkuat klub kota asalnya yang berlaga diajang Liga 2 2020, Sulut United. Jacky pernah membawa Persma Manado 1960 dan PS Manguni menjuarai Liga 3 Zona Sulut pada tahun 2016 dan 2017. Prestasi terbesarnya ialah membawa Persita Tangerang menjadi runner up Liga 2 2019.
Gelandang: Herrie Lontoh, Dirga Lasut, Wahyudi Harmisi, Daud Kotulus, Rendy Armando
Untuk posisi gelandang, redaksi berita olahraga INDOSPORT memilih lima pemain yang tiga diantaranya memperkuat Sulut United. Uniknya, empat diantaranya pernah dan/atau sedang membela klub Liga 1, Borneo FC.
Di pos sayap kanan, ada Herrie Syamsuddin Lontoh, pesepakbola kelahiran Manado pada 13 September 1994. Ia menjadi bagian dari skuat Sulut United sejak musim lalu hingga saat ini.
Herrie pernah memperkuat Persegres Gresik United U-21, Persires Kuningan, dan Persipon Pontianak. Prestasi terbaiknya ialah menjuarai Liga 3 Zona Sulut bersama Persma Manado 1960 pada tahun 2016.
Selanjutnya ada nama Mahadirga Maranando Lasut atau yang akrab disapan dengan Dirga Lasut. Pesepakbola berusia 31 tahun ini lahir di Manado pada 17 Agustus 1988 (bertepatan dengan HUT RI ke-43).
Prestasi Dirga tak perlu diragukan lagi, ia pernah memperkuat Timnas Indonesia diajang Sea Games 2009 dan 2011. Sejumlah klub papan atas pun pernah dibelanya seperti Persija, Sriwijaya FC, dan Borneo FC.
Kemudian ada nama produk binaan akademi Borneo FC, Wahyudi Harmisi. Pesepakbola kelahiran Kotamobagu pada 28 Juli 1987 ini promosi ke skuat senior Pesut Etam sejak Liga 1 2017 silam.
Hingga saat ini, Wahyudi selalu menjadi pilihan utama Borneo FC untuk mengisi pos gelandang. Ia telah mengecap 61 laga diajang Liga 1 dan prestasi terbaiknya ialah peringkat tujuh pada edisi 2018 dan 2019.
Satu lagi gelandang yang merupakan hasil pembibitan akademi Borneo FC. Dialah Daud Kotulus, pesepakbola berusia 20 tahun kelahiran Tomohon pada 16 Desember 1999 silam.
Daud mengantar Borneo FC menjadi juara keempat Liga 1 U-19 pada tahun 2018 silam. Semusim kemudian, ia diangkat menjadi kapten namun sayang tak mampu menembus fase awal Liga 1 U-20 2019.
Saat ini, Daud menjadi bagian Sulut United dan setim dengan idolanya, Dirga Lasut. Pengguna nomor punggung 45 ini juga mampu mengantarkan Tim Sepakbola Sulut keajang PON XX Papua 2020 nanti.
Terakhir, di pos sayap kiri ada penggawa Borneo FC, Rendy Armando Kakasih. Pesepakbola kelahiran Tahuna, 2 Januari 1988 yang musim lalu memperkuat Borneo FC dengan catatan satu penampilan.
Penyerang: Eksel Runtukahu, Dany Namangge
Untuk duet penyerang, INDOSPORT memilih duet senior junior, Eksel Runtukahu dan Dany Namangge. Keduanya saat ini memperkuat klub kota kelahirannya yang berlaga diajang Liga 2 2020, Sulut United.
Eksel Timothy Joseph Runtukahu lahir di Tondano pada 2 September 1998. Sebelum bergabung ke Sulut United, ia sempat mengantarkan Kalteng Putra menjadi juara ketiga Liga 2 2018 dan promosi ke Liga 1.
Bagian Tim Sepakbola Sulut untuk ajang PON XX Papua 2020 ini menjadi pilar Sulut United sejak musim lalu. Diajang Liga 2 2019, Eksel bermain sebanyak 19 kali dengan torehan tiga gol dan tiga assist.
Dany Marvelous Namangge lahir di Bitung pada 8 Maret 1989 silam. Ia bergabung ke Sulut United pada jendela transfer awal musim Liga 2 2020 dengan status bebas transfer.
D iajang Liga 2 musim lalu, Dani memperkuat PSPS Riau (putaran pertama) dan Persibat Batang (putaran kedua). Bersama kedua klub tersebut, ia total mengemas delapan gol.
Dani Namangge tercatat pernah membawa dua klub berbeda yakni Persidago Gorontalo dan Persibat lolos ke Divisi Utama (Liga 2). Tepatnya pada tahun 2005 dan 2014 silam.
Pelatih: Rudi Manumpil
Untuk meramu 11 pesepakbola terbaik Sulut saat ini yang telah diuraikan dan dengan formasi 3-5-2, INDOSPORT memilih Rudi Manumpil sebagai juru taktiknya. Pelatih sepakbola yang juga anggota Polri.
Rudi Manumpil merupakan pelatih yang meloloskan Tim Sepakbola Sulut ke PON XX Papua 2020 ini memegang lisensi kepelatihan C AFC. Untuk level klub, ia lebih banyak melatih klub lokal di Sulut.
Sebut saja Persma Manado 1960 yang dibawanya menjadi runner up Liga 3 Sulut pada tahun 2018 silam. Saat ini, Rudi Manumpil menukangi Persmin Minahasa yang telah dilatihnya sejak musim lalu.
Sumber: Indosport.com