KILAS KOTAMOBAGU – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kotamobagu, terus bertambah. Berdasarkan data yang di-update Gugus Tugas Pemerintah Kota (Pemkot), Senin (29/6), total sudah ada 22 pasien Covid-19. Rinciannya; 9 pasien sembuh, 1 meninggal dunia dan 12 sisanya sedang dalam perawatan.
Angka kasus yang terus bertambah rupanya berdampak pada persiapan penerapan new normal life atau kehidupan normal yang baru. Hal ini diakui Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas, dr Tanty Korompot. Menurutnya, Kota Kotamobagu belum bisa menerapkan new normal jika melihat angka kasus terus bertambah dari hari ke hari.
“Melihat kondisi saat ini, Kota Kotamobagu masih sangat rawan untuk menerapkan new normal. Ini karena makin hari makin bertambah kasus Covid-19,” katanya, saat konferensi, di Aula Kantor Wali Kota.
Untuk menuju fase new normal, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu itu mengungkapkan perlu ada kerja sama dari semua elemen masyarakat serta persiapan yang matang. “Menghadapi new normal, kita harus memastikan trend kasus baru Covid-19 melandai atau stabil dalam beberapa periode tertentu. Selain itu pemutakhiran data terkait kesiapan semua sektor serta kebijakan yang tidak bisa dilakukan satu untuk semua, tapi harus memperhatikan kesiapan dari semua sektor, termasuk infrastruktur kesehatan,” ungkapnya.
Berdasarkan tiga elemen dasar yang menurut kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang perlu diperhatikan dalam penerapan new nprmal adalah; angka penularan kurang dari 1 dalam satu RT, infrastruktur kesehatan minimal 60 persen dimanfaatkan, serta jumlah kasus harus 10 persen dari jumlah populasi penduduk. Elemen-elemen dasar tersebut katanya harus dijadikan bahan kajian bersama sebelum menerapkan new normal. “Jadi tidak serta-merta ketika ada penurunan kasus kemudian menerapkan new normal. Tapi harus dilihat pada beberapa periode tertentu sampai benar-benar keadaan stabil,” jelasnya.
Dalam konferensi pers itu, ia juga merinci dua kasus baru Covid-19 di Kota Kotamobagu sesuai yang dirilis Gugus Tugas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut pada 27 Juni lalu. Pertama; adalah laki-laki 34 tahun alamat Kelurahan Upai. Yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan dari Kalimantan yang melakukan pemeriksaan swab mandiri dari laboratorium prodia. Kedua; perempuan umur 25 tahun alamat Boltim yang merupakan hasil penjaringan melalui rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan di Pasar 23 Maret.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada dan selalui mengikuti protokol kesehatan. Gunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, perkuat imunitas tubuh serta selalu berpikiran positif. Insya allah kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” tambahnya. (kde)