KILAS24.CO,BOLTIM – Sanggar seni Abo Tadohe yang terletak di Desa Moyongkota Baru, Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjadi salah satu pilihan bagi para pemuda untuk mengembangkan bakat di bidang seni budaya.
Pendiri sanggar seni Abo Tadohe, Herindra Chrisdianto Mamonto, menuturkan, bahwa tujuan didirikannya sanggar tersebut sebagai wadah untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah sebagai salah satu warisan leluhur serta sebagai sarana untuk pemuda agar melakukan hal-hal yang positif.
“Hal ini bertujuan untuk melestarian kebudayaan adat Bolaang Mongondow yang mulai terkikis oleh zaman, karena ini sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan mempertahankan warisan budaya di era perkembangan teknologi yang begitu cepat ini, selain itu untuk merangkul generasi muda agar melakukan hal positif dengan cara berkarya dalam bidang seni dan budaya agar tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, alasan pemilihan nama sanggar yang diberi nama Abo Tadohe. “Di pilihnya nama Abo Tadohe itu dikarenakan ada dua alasan pertama beliau adalah punu atau raja ke 8 yang memerintah kerajaan Bolaang Mongondow Tahun 1620-1650 di mana beliau yang mengatur sistem kehidupan masyarakat serta meletakan dasar perintahan kerajaan Bolaang Mongondow dan yang kedua Abo tadohe adalah raja yang sejarah perjalanannya ditemukan oleh Inde’ Dou’ di pesisir pantai desa Togid, Boltim,” kata kris panggilan akrabnya.
Kris pun berharap, masyarakat Boltim khususnya pemuda harus mampu menjaga kelestarian budaya daerah dari beragam gempuran budaya asing yang masuk. “Tidak bisa dipungkiri, bahwa generasi kita saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih keren dan modern, oleh karena itu saya sangat mengharapkan sanggar ini bisa menjadi pusat kegiatan berekspresi bagi generasi muda,” harapnya.
Terinformasi, sanggar seni yang berdiri pada tanggal 22 Januari Tahun 2021 ini, telah melakukan berbagai macam pertunjukan mulai dari dalam daerah hingga keluar daerah. Mulai dari pertunjukan tarian Tuitan dan Kabela penjemputan tamu hingga diajak berkolaborasi oleh para konten kreator seperti Braga Indie Project. (yud/rmb)