KILAS24.CO, BOLTIM – Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng menjelang bulan Ramadhan sampai lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah nanti, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperidagkop-UKM), terus berupaya stok minyak goreng tersebut akan tetap teratasi.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas (Kadis) Disperindagkop-UKM Muhammad Yahya, Senin 11 April 2022.
Ia mengatakan, untuk stok minyak goreng pihaknya masih tetap berupaya ketersediaanya. Kalau untuk minyak goreng berkemasan, Harga Enceran Tertinggi (Het) sudah tidak diatur oleh Pemerintah sebab, Permendagri 06 tahun 2022, subsidinya sudah dicabut.
“Maka harga minyak goreng berkemasan tersebut, mengikuti harga pasar dengan harga Rp51.000 sekian,” jelas Yahya.
Lanjut dia, untuk minyak goreng yang harganya diatur oleh Pemerintah yaitu minyak goreng curah, dan saat ini sudah masuk di Sulawesi Utara (Sulut) dengan harga perkilo Rp,14.000.
“Kami telah melakukan Rakor dengan Kapolda Sulut, ia telah melaporkan sudah ada sekitar 8 ton yang masuk Sulut, tinggal menunggu pabrik penyaringannya yang sementara dibangun dan hampir selesai di Manado kemudian akan disalurkan lewat pemasaran,” pungkasnya. (yud/rmb)