KILAS24.CO, OLAHRAGA – Pelatih Shin Tae-Yong (STY) telah merilis pemain Timnas Indonesia yang dipersiapkan menghadapi Timor Leste pada matchday FIFA di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali, 27 Januari dan 30 Januari mendatang.
Dikutip dari bola.com, dari 27 pemain yang dipilih itu, ada lima diantaranya yang merupakan pemain asal Indonesia Timur. Mereka adalah; Ricky Kambuaya, Ramai Rumakiek, Yabes Roni, Irfan Jaya dan Terens Puhiri.
Ricky Kambuaya, Ramai Rumakiek, Yabes Roni dan Irfan Jaya diketahui merupakan bagian dari Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Sedangkan Terens Puhiri mendapat kesempatan dari STY berkat aksi impresifnya bersama Borneo FC di Liga 1.
Ricky Kambuaya
Ricky Kambuaya lahir di Sorong, Papua Barat, 5 Mei 1996. Sempat berlatih di Pro Duta, ia memulai karier profesionalnya dengan bergabung di PS Mojokerto Putra (PSMP) jelang musim 2017.
Satu musim bersama PSMP di Liga 2, Ricky mencetak 10 gol. Pencapaian yang lumayan buat seorang gelandang. Sukses ini membuat manajemen PSS Sleman merekrutnya pada 2018.
Dua musim bersama PSS, Ricky melanjutkan petualangannya di Persebaya. Di tim kebanggaan Bonek inilah, nama Ricky kian melejit setelah pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memasukkan namanya dalam daftar skuad Garuda.
Kerja keras dan aksi impresifnya di lapangan hijau membuat Ricky jadi pilihan utama Shin Tae-yong pada Piala AFF 2020 dibandingkan Evan Dimas, idolanya. Gaya bermain Ricky di timnas Indonesia mirip pendahulunya dari Papua seperti Ronny Wabia, Yonas Sawor dan Rully Nere.
Yabes Roni
Yabes Roni lahir di Alor, Nusa Tenggara Timur, 6 Februari 1995. Talentanya sebagai penyerang sayap cepat ditemukan oleh Indra Sjafri yang saat itu menangani timnas U-19.
Yabes pun menjadi bagian timnas U-19 pada 2013-2014. Pada 2015, Indra Sjafri membawanya ke Bali United yang kemudian jadi klub profesional pertamanya.
Bersama Bali United, Yabes tampil pada 81 laga dengan koleksi 5 gol. Bersama Serdadu Tridatu, Yabes meraih trofi juara Liga 1 2019. Di level timnas, Yabes membawa timnas U-23 meraih perunggu di Sea Games 2017 dan final Piala AFF 2020 bersama timnas senior. Kalau lebih fleksibel di lapangan, Yabes bisa mengikuti jejak pendahulunya sesama Indonesia Timur, Elie Aiboy.
Irfan Jaya
Irfan Jaya. Dari 4 laga, pemain berusia 25 tahun yang beroperasi di sayap kanan ini selalu menjadi starter dan selalu diganti sebelum laga usai. Dari total 289 menit, ia sukses mencetak 3 gol, termasuk 2 gol saat mengalahkan Malaysia 4-1.
Nama Irfan Jaya mulai dikenal ketika menjadi top skorer di Indonesia Soccer Championship U-21 2016 bersama PSM Makassar U-21. Namun, pria kelahiran Bantaeng, 1 Mei 1996 ini justru menjadikan Persebaya Surabaya sebagai klub pertamanya di level senior.
Keputusannya itu terbukti tepat. Selain membawa Persebaya promosi ke kasta tertinggi dengan status juara Liga 2 2017, Irfan juga menyabet gelar pemain terbaik musim itu.
Empat tahun bersama Persebaya, Irfan tampil dalam 71 laga dengan koleksi gol. Pada Liga 1 2019, ia membawa Bajul Ijo bertengger di peringkat dua klasemen akhir. Pada awal 2021, Irfan melanjutkan petualangannya di PSS Sleman.
Ia pun membawa PSS bertengger di peringkat ketiga Piala Menpora 2021. Irfan sempat jadi idola di PSS berkat penampilan trengginasnya dengan koleksi 6 gol dalam 10 laga.
Tapi, selepas Piala AFF 2020, ia membuat suporter Elang Jawa patah hati setelah dirinya menerima tawaran manajemen Bali United. Menilik aksinya di lapangan, Irfan mirip dengan Hanafing, penyerang sayap asal Makassar yang melegenda di Niac Mitra era Galatama serta membawa timnas Indonesia meraih medali emas di Sea Games 1991.
Ramai Rumakiek
Ramai Rumakiek lahir di Jayapura, 19 April 2002. Karier profesional Ramai terbilang lancar dan mulus. Ia memulainya dengan menjadi pemain rekrutan anyar Persipura jelang BRI Liga 1.
Debutnya bersama Mutiara Hitam terjadi ketika menghadapi Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Cibinong, 28 Agustus 2021. Pada laga itu, Persipura kalah dengan skor 1-2. Tapi, nama Ramai jadi sorotan berkat aksinya sebagai pencetak gol tunggal Persipura.
Tak lama setelah itu, nama Ramai masuk dalam daftar panggil timnas asuhan Shin Tae-yong. Ia pun tampil untuk kali pertama bersama skuad Garuda menghadapi China Taipei pada kualifikasi Piala Asia 2023, 7 Oktober 2021.
Seperti debutnya di level klub, Ramai juga melakukannya pada laga itu. Ia pun jadi pemain langganan timnas. Dimulai pada laga ujicoba menghadapi Afghanistan dan Myanmar di Turki serta menjadi bagian dari skuad Garuda di Piala AFF 2020. Di usianya yang masih 19, Ramai sudah mengantongi 10 caps dengan koleksi 2 gol.
Kalau tampil konsisten, Ramai bakal tetap jadi pemain langganan timnas era Shin Tae-yong. Minimal sampai kontrak pelatih asal Korea Selatan itu berakhir pada 2023. Menilik usianya yang masih muda, Ramai punya peluang mengikuti sukses seniornya, Boaz Solossa yang mencatat 50 caps bersama timnas Indonesia.
Terens Puhiri
Terens Puhiri menimba ilmu sepak bola di SSB Numbay Star Papua. Bersama SSB nya itu, ia mewakili Papua tampil di Piala Danone 2008 yang merupakan turnamen pemain U-12.
Di ajang itu, Terens terpilih sebagai pemain terbaik dan top skorer pada putaran nasional. Berkat pretasinya itu, namanya pun masuk dalam daftar skuad timnas usia muda secara berjenjang.
Pada 2012-2013, nama pria kelahiran Jayapura, 13 Oktober 1996 ini masuk dalam daftar pemain muda tanah air yang menimba ilmu ke Uruguay dengan nama tim Deportivo Indonesia. Sepulang dari Uruguay, Terens bergabung di Persisam U-21.
Pada 2015, Terens direkrut Borneo FC yang merupakan klub pertamanya di level senior. Bersama klub Samarinda itu, ia sudah tampil dalam 118 laga dengan koleksi 23 gol. Terens sempat berkostum klub Thailand, Port FC pada 2018 dengan status pinjaman. Peluang Terens mendapatkan caps perdananya di timnas senior terbilang terbuka pada matchday FIFA nanti.
Terens Purihi sempat tampil bersama salah satu klub amatir di Kota Kotamobagu, Persin Sinindian, pada gelaran Wali Kota Cup 2017 yang digelar di Stadion Nunuk Kelurahan Matali.