KILAS24.CO, RELIGI – Bulan ramadhan telah tiba. Banyak kegiatan ibadah yang akan dilakukan umat muslim untuk mengais pahala di bulan penuh berkah ini. Salah satunya adalah sholat tarawih.
Masyarakat berbondong-bondong datang ke masjid melaksanakan ibadah sholat tarawih, tak terkecuali dengan anak-anak.
Ditiap masjid kita menemui banyak anak-anak, namun tidak semua dari mereka bisa menjalankan ibadah sholat tarawih dengan baik.
Berikut langkah- langkah untuk mencegah anak ribut di masjid:
Beri tahu anak bahwa masjid adalah tempat sholat
Sebelum berangkat buatlah janji dengan anak, misalnya, “Nanti di masjid Adik akan sholat, ya. Sholat di dekat Ibu. Tidak lari-lari. Oke?”
Kalau perlu siapkan sajadah kecil untuknya supaya anak tahu tempatnya di masjid. Katakan juga kepadanya agar tetap diam di tempatnya, tidak usah ikut-ikutan kalau ada anak lain yang berlari-lari di masjid atau berbicara keras-keras.
Mungkinkah anak langsung menurut? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung anaknya juga. Seandainya ia menurut, pujilah. Jika ia melanggar janjinya tadi, beri tahu kesalahannya.
Orangtua ikut ke masjid
Orangtua harus ke masjid juga karena ketika anak melihat orangtuanya ikut ke masjid, ia akan merasa senang ditemani. Tingkah laku orangtua di masjid juga punya peluang akan ditirunya.
Bagaimana kalau ibu sedang datang bulan dan tidak bisa ke masjid sedangkan sang ayah juga tidak bisa ke masjid? Kalau orangtua khawatir anak bikin ribut di masjid, tunda saja ke masjidnya. Tetapi kalau yakin anak bisa tertib di masjid, tidak masalah.
Perempuan kok sholat di masjid? Boleh saja. Hukum wanita sholat di masjid itu boleh, asal terhindar dari bahaya dan tidak memakai wewangian. Akan tetapi sholat perempuan di rumahnya itu lebih baik. Hanya saja pada beberapa kasus, hanya ada ibu di rumah yang bisa mengenalkan kegiatan sholat di masjid kepada anak, maka tak ada jalan lain selama aman.
Cegah anak bergerombol dengan teman-temannya
Kadang-kadang anak ingin sholat di masjid karena melihat teman-teman sebayanya melakukannya. Hal ini baik, tentu saja, tetapi berpeluang bikin anak ribut di masjid karena sibuk mengobrol.
Untuk itu, jangan biarkan anak bergerombol dengan sesamanya saat di masjid. Kembali ke langkah 1, ingatkan anak untuk tetap diam di tempatnya.
Datang menjelang iqomah
Cara ini juga bisa dilakukan jika khawatir atau sangat besar kemungkinan anak ribut di masjid. Hadir ke masjid saat iqomah dalam keadaan sudah berwudhu. Dengan begini kemungkinan anak untuk bergerombol dengan temannya menjadi kecil dan anak akan langsung ikut dalam jamaah sholat.
Atur anak dalam shof dengan diselang-seling orang dewasa
Langkah ini memerlukan kerja sama dari seluruh jamaah masjid. Biasanya anak-anak yang tidak didampingi orangtuanya saat ke masjid, atau yang dibiarkan bergerombol dengan temannya punya peluang untuk mengobrol selama sholat. Ada juga yang dorong-dorongan dan bercanda.
Agar hal itu tidak terjadi, tempatkan anak dalam shof sholat di antara orang dewasa. Misalnya dengan perbandingan 1:2 berikut ini: anak – orang dewasa – orang dewasa- anak – orang dewasa – orang dewasa.
Umumkan sebelum sholat dimulai agar anak bersiap sholat bukannya ngobrol
Bagus sekali kalau sebelum mulai sholat sang imam memberitahukan agar jamaah khusyuk, mengecek susunan shof, ditambahi dengan pesan untuk anak-anak agar tenang selama pelaksanaan sholat.
Meskipun misalnya masih saja ada anak yang ribut di masjid dan membuat orang lain sulit khusyuk, insya Alloh tidak mengapa sebab sudah didahului dengan niat menegakkan sholat berjamaah di masjid.
Jamaah pun seyogianya tidak bereaksi keras terhadap anak yang bikin ribut saat sholat, terutama anak kecil. Dimarahi seringkali menjadikan anak enggan lagi ke masjid, padahal masjid harus ramah terhadap anak. Tapi tentunya ribut di masjid tetap tidak boleh kita anggap normal. Harus ada perbaikan meskipun sedikit demi sedikit.
Kawal anak saat pulang dari masjid agar tidak bergerombol
Selaras dengan langkah tiga, pencegahan agar anak tidak bergerombol dengan teman-temannya ini perlu dilanjutkan hingga keluar dari masjid. Tak jarang, sesudah salam anak-anak langsung berhamburan keluar yang kadang mengganggu jamaah lain, seperti melangkahi orang lain dan mengobrol sehingga mengganggu.
Mencegah anak bergegas keluar dari masjid juga memberi orangtua kesempatan untuk mengajarkan anak berdzikir sesudah sholat. Bacaan dan adab berdzikir dengan tangan kanan bisa langsung dipraktikkan di saat-saat seperti ini.
Sumber: damarojat.com