KILAS24.CO, KOTAMOBAGU – Memasuki akhir Triwulan II tahun 2021, Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan retribusi pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) Kotamobagu, baru mencapai 23 persen.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkop-UKM Kotamobagu, Apri Paputungan, mengatakan capaian Pendapatan Asli daerah (PAD) masih di bawah target. Pihaknya menargetkan Rp1,4 miliar, namun karena ada beberapa faktor yang menyebabkan belum tercapainya target.
“Pada saat penghitungan awal, kami memasukkan Pasar Genggulang dan Pasar Senggol, namun karena kondisi pandemi Covid-19 jadi belum terlaksana,” kata Apri.
Dirinya mengungkapkan, hal yang sama pernah terjadi pada pencapaian tahun 2020 lalu.
“Awalnya target kita Rp1,450 miliar, tapi kemudian dilakukan perubahan mengikuti situasi saat itu, dan akhirnya target dapat dicapai. Tahun lalu setelah dilakukan perubahan dari target Rp814 juta, diperoleh Rp866 juta dengan melampaui target yang ada,” ungkapnya.
Lanjutnya, salah satu faktor yang menjadi kendala dalam penagihan retribusi yakni, kondisi pasar yang kadang sepi. Menurutnya, yang menjadi penunggak terbesar yakni ruko dan kios yang ada di pasar.
“Retribusi diluar itu, tetap jalan. Rp5000 per karcis, sesuai Perda Nomor 7 Tahun 2017 tentang retribusi pelayanan pasar. Tapi sayangnya, pedagang yang menggelar dagangan di luar kios dan ruko sangat fluktuatif. Kadang berdagang kadang tidak. Sehingga tidak ada patokan berapa hasilnya per hari,” katanya.
Dirinya meyakini jika akan dilakukan perubahan dari target awal, PAD perubahan dapat dicapai. (yud/rmb)