KILAS24.CO, BOLTIM – Kejadian kebakaran di Mapolres Kotamobagu pada Kamis (3/3) dini hari, memantik perhatian banyak kalangan. Salah satunya dari Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto.
Meski secara administratif, Boltim dan Kotamobagu adalah wilayah pemerintahan berbeda, namun sebagai sesama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bupati datang memberi support terhadap Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK dan jajarannya atas musibah kebakaran tersebut.
Bupati tiba di Mapolres Kotamobagu pagi hari sekira pukul 07.30 Wita. Bupati datang tanpa pengawalan ajudan. Ia hanya didampingi Kepala Dinas Kominfo, Khaerudin Mamonto. Mengenakan kaos oblong putih, celana panjang hitam dan sendal jepit, bupati langsung menemui dan memeluk Kapolres Kotamobagu. Bupati memberi support, dukungan moril, serta berharap sahabatnya sesama Forkopimda itu diberi kesabaran, kekuatan dan ketabahan.
Saat berada di Mapolres Kotamobagu, bupati melihat langsung dari dekat kondisi bangunan gedung kantor yang ludes terbakar. Tak pelak, mata bupati berkaca-kaca melihat kondisi bangunan dan seisi ruangan Polres Kotamobagu yang ludes terbakar.
Hubungan Kapolres AKBP Irham Halid dengan Bupati Sam Sachrul Mamonto tak hanya sebatas sesama Forkopimda saja. Lebih dari itu, dua pimpinan tertinggi di institusi berbeda itu dikenal sebagai sahabat sejati.
Semasa bertugas di Boltim, AKBP Irham dan Bupati Sam Sachrul Mamonto selalu terlihat bersama, baik pada kegiatan Pemkab Boltim, Polres Boltim, ataupun kegiatan lain yang tak ada kaitan dengan lembaganya masing-masing.
“Beliau (Kapolres Kotamobagu) adalah sahabat saya. Ia juga mantan Kapolres Boltim, sehingga sudah sewajarnya saya datang memberi support atas musibah yang menimpah ini,” sebut bupati, saat berada di Polres Kotamobagu, kemarin.
Bupati Boltim juga punya banyak cerita indah dengan Polres Kotamobagu yang saat itu masih bernama Polres Bolmong. Sebelum ‘banting setir’ menjadi politisi pada 2013 lalu, Kantor Polres Bolmong merupakan ‘tempat nongkrong’ Sam Sachrul Mamonto. Saat itu ia masih aktif sebagai wartawan Posko Manado. (Rusmin Mamonto)