KILAS24.CO,BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, Senin (14/11), membuka secara resmi Pelatihan Manajemen Kasus dan Peningkatan Standar Layanan Perempuan dan Anak, bertempat di Hotel Sutan Raja Kotamobagu.
Dalam kesempatan tersebut, bupati yang juga turut menjadi pemateri dalam kegiatan itu, menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah isu yang dihadapi semua negara termasuk Indonesia yang masih memiliki angka kasus yang cukup tinggi.
“Khusus kabupaten Boltim, sampai saat ini (tahun 2022) tercatat sudah ada 78 kasus yang terdiri dari 16 kasus kekerasan pada perempuan, dan 62 kasus kekerasan terhadap anak. Yang tentunya menjadi keprihatinan kita bersama,” ujarnya.
Bupati mengatakan, saat ini masih ada ‘fenomena gunung es’, dimana kasus yang terjadi bisa lebih tinggi daripada yang dilaporkan.“Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah pemerintah karena menjadi masalah dalam pembangunan daerah,” katanya.
Bupati berharap, dengan adanya kegiatan ini beserta tindak lanjutnya, mampu menjadi anak tangga bagi suksesnya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sudah menjadi tanggungjawab semua pihak, mulai dari lapisan masyarakat sampai pemerintah daerah.“Hendaknya seluruh komponen terkait mampu memberikan pelayanan prima dan mensinergikan kegiatan penanganan kasus dengan sosialisasi pencegahan kekerasan di Kabupaten Boltim,” harapnya.
Bupati pun meminta semua lembaga terkait dapat menyamakan persepsi, sehingga dapat memberikan efek jera kepada para pelaku kekerasan perempuan dan anak. “Karena saya yakin ketika kita mampu bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan PPA saat ini, maka nanti kedepannya pasti akan dapat menekan angka kasus di Kabupaten Boltim,”pungkasnya. (yud/rmb)