KILAS24.CO,BOLTIM – Mewakili Bupati Bolaang Mongondow Timur ( Boltim), Sam Sachrul Mamonto, Sekretaris Daerah (Sekda), Sonny Warokka, Rabu (2/10), menghadiri kegiatan tindak lanjut dari audit kasus stunting yang digelar oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Boltim, bertempat di Goba Molunow.
“Baru-baru ini ada empat kasus stunting yang teridentifikasi di boltim, nanti kita akan langsung menindaklanjut dengan memberikan vitamin serta makanan dengan gizi yang cukup kepada penderita stunting,” ungkap Sonny.
Menurut Sonny, keempat kasus tersebut baru ditemui ketika tim pendata kembali turun, ternyata pada saat pendataan sebelumnya si penderita stunting tidak berada di tempat.
“Setelah tim pendata kembali melakukan pendataan, barulah keempat kasus stunting tersebut ditemui. Ternyata si penderita stunting belum tercover BPJS,” katanya.
Ia menegaskan, dalam menangani kasus seperti ini, pemerintah harus bergerak cepat. Karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan manusia.
“Saya sudah komunikasikan hal ini dengan beberapa dinas terkait dalam hal mengurangi angka stunting di Boltim. Kerena ternyata masih ada beberapa yang belum tercover BPJS dikarenakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak sesuai. Maka dari itu, kita akan fasilitasi agar bisa tercover di BPJS,” ujarnya.
Sonny pun berharap, angka stunting di Boltim akan turun di angka 2,75 persen pada awal tahun depan. “Kita akan ikut target nasional dalam penurunan angka stunting yaitu 2,75 persen. Sehingga kalau kita mampu menurunkan angka stunting 2,75 persen berarti angka stunting di Boltim menjadi 4 persen dari 6,75 persen,” pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Saifudin Gobel, Kepala DPMD Hendra Tangel, Kepala Dinas Sosial Imran Golonda serta Suluruh Camat yang ada di Boltim. (yud/rmb)