KILAS24.CO, BOLTIM – 60 Penjabat Sementara (Pjs) sangadi di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pemerintahan Desa. Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Best Western, Jakarta, mulai Senin (20/2) hingga Rabu (22/2).
Kegiatan yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) itu menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi dan praktisi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto.
“Alhamdulillah kegiatan Bimtek sejak hari pertama sampai penutupan hari ini berjalan baik dan lancar. Para peserta mengikuti semua tahapan kegiatan serta mendapat materi berkaitan dengan pemerintahan desa dari Pak Bupati dan pemateri lain dari kalangan akademisi IPDN,” kata Kepala DPMD, Hendra Tangel.
Melalui Bimtek tersebut, ia berharap dapat memberi dampak positif dalam peningkatan sumber daya para Pjs sangadi dalam pelaksanan tugas pokok dan fungsi sebagai pimpinan pemerintahan desa.
“Banyak ilmu yang didapat dari para pemateri selama mengikuti Bimtek. Harapan kami, tentunya apa yang didapat itu bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas di desa masing-masing,” harapnya.
Seperti diketahui, Bupati Sam Sachrul Mamonto membuka kegiatan tersebut sekaligus memberi materi. Dalam kesempatannya, bupati menekankan banyak hal kepada para Pjs sangadi berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, program pembangunan dan kemasyarakatan di desa.
“Yang harus dilakukan oleh kepala desa, yakni pertama perencanaan harus matang, pelaksanaan harus dilakukan dengan baik, harus mengetahui penatausahaan administrasi dan pertanggungjawaban tidak asal jadi. Jika ini dilakukan dengan baik, maka hasilnya akan baik juga, dan selanjutnya bisa memberikan contoh bagi kepala desa selanjutnya,” kata bupati dihadapan para peserta Bimtek.
Bimtek yang diikuti para Pjs sangadi itu penting dilakukan dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi sangadi selaku penyelenggara pemerintahan desa.
“Banyak ilmu yang akan didapat dari kegiatan seperti ini. Ini tentu menjadi modal bagi para sangadi dalam melaksanakan tugas pemerintahan desa,” ujar bupati yang baru saja menerima gelar adat dari Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai Kanjeng Raden Tumenggung itu. (rmb)