KILAS24.CO BOLSEL- Wakil Bupati (Wabup), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( Bolsel), Deddy Abdul Hamid, membuka secara resmi Rapat Forum Komunikasi dan Monitoring Evaluasi (Monev) atas Penyediaan Fasilitas Kesehatan (Faskes), sarana, prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM), bertempat di Manado, Selasa, 14 Juni 2022.
Rapat yang digelar bersama pemangku kepentingan tingkat kabupaten Bolsel tahun 2022 ini, dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan cabang Tondano Nara Grace Ginting, Sekda Marzanzius Arvan Ohy, Asisten Administrasi Umum Rikson Paputungan, pimpinan Perangkat Daerah dan para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bolsel.
Dalam kesempatanya, Wabup menegaskan sebagai wujud komitmen terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Perpres No 64 Tahun 2020 Tentang Jaminan Kesehatan, Pemkab Bolsel telah membangun kolaborasi bersama BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan cakupan kepesertaan dan kualitas pelayanan secara kontinyu.
Wabup mengatakan, hingga Juni 2022 Kabupaten Bolsel telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) sebesar 96,78 persen sudah aktif.
“Tahun ini Pemkab telah menganggarkan 100 persen penduduk masuk menjadi peserta jaminan kesehatan yang terdiri dari beberapa segmen seperti Sangadi dan Perangkat Desa, THL, Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan bantuan iuran kepada peserta Mandiri Kelas 3,” ungkap Wabup.
Wabup juga menjelaskan, dengan capaian UHC ini seluruh warga masyarakat Bolsel sudah bisa langsung memanfaatkan Jaminan Kesehatan tanpa masa tunggu atau sudah langsung aktif sejak didaftarkan.
“Capaian ini adalah yang tertinggi di 9 Wilayah Kerja BPJS Kesehatan Cabang Tondano. Juga, salah satu yang tertinggi di Provinsi Sulut,” jelasnya.
Terkait pemenuhan fasilitas kesehatan (faskes) yang baik, penyediaan sarana prasarana dan SDM, Wabup mengatkan, Pemerintah Daerah telah menyediakan beberapa dokter spesialis yang salah satunya adalah dokter mata yang sudah dilengkapi dengan alat untuk melakukan tindakan operasi.
“Dengan adanya peningkatan cakupan kepesertaan dan penyediaan faskes yang baik, selain menjaga kesehatan dan produktivitas masyarakat juga akan berdampak positif bagi ekonomi daerah melalui peningkatan PAD dan berbagai efek positif lainnya,” pungkasnya.(**)