KILAS24,BOLMONG – Sempat kisruh, masyarakat Kelurahan Imandi dan Desa Pinonobatuan (Tambun) Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akhirnya memilih jalan damai.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong berhasil memediasi masyarakat kedua belah pihak, untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
Mereka dipertemukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di perbatasan kedua desa itu.
Mereka mendeklarasikan perdamaian di hadapan Pj Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, Ketua DPRD Welty Komaling, Kapolres Bolmong, Dandim 1303, pihak Pengadilan, Kejaksaan, Camat, Sangadi serta para tokoh masyarakat, Rabu (02/08/2023).
Sebelum dilakukan penandatangan kesepakatan damai, masing-masing perwakilan dari dua kelompok menyampaikan aspirasi untuk menambah isi perjanjian.
Swingly Suang didampingi Lurah Imandi Deni Walalangi mengatakan, keluarga korban menerima perdamaian dengan tidak mengesampingkan proses hukum yang sudah berjalan. “Mengawal kasus ini dan pelaku dihukum seadil adilnya,” kata Swingly.
Selain itu, pasca konflik mereka meminta agar Polisi lebih meningkatkan operasi Kamtibnas, operasi sajam, dan operasi Knalpot Racing di wilayah tersebut. “Kami meminta agar aparat penegak hukum kembali mengaktifkan pos penjagaan di perbatasan antar kedua wilayah itu” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, mengapresiasi atas kesepakatan damai dari dua belah pihak itu. Limi mengaku bersyukur karena kedua belah pihak tidak mengedepan ego.
Semoga kata Limi, kesepakatan damai ini murni kesadaran dari dua belah pihak agar introspeksi diri dan tidak terjadi lagi konflik di masa akan datang. “Alhamdulillah semuanya telah mencapai kata sepakat. Kesepakatan damai telah diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak,” ujar Limi.
Limi menuturkan, kesepakatan ini demi menjaga agar situasi di wilayah Dumoga khususnya di Kabupaten Bolmong tetap kondusif, aman dan tertib. “Kami juga berharap masyarakat tak mudah terprovokasi,” imbaunya
Ia berharap persoalan serupa tak terulang lagi. Sebab, konflik sosial yang kerap terjadi, membuat masyarakat lainnya ikut terdampak dan tidak nyaman. “Untuk itu perlu dukungan dari semua pihak supaya konflik yang serupa tidak terjadi lagi,” tutup Limi. (yan)