KILAS24,BOLSEL – Tim Percepatan dan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar Rapat koordinasi (Rakor) dan Rembuk Stunting tingkat kabupaten Tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung di lapangan Futsal, kawasan perkantoran Panango, dibuka secara resmi Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru, diwakili Asisten III, Setda Bolsel, Rikson Paputungan, Selasa (09/12).

Dalam sambutan Bupati Bolsel yang dibacakan Asisten III, Rikson Paputungan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran TP3S atas capaian Bolsel yang meraih Peringkat Terbaik I Tingkat Provinsi Sulut pada penilaian kinerja penurunan stunting tahun 2024.
“Capaian ini patut disyukuri, tetapi kita tidak boleh berhenti. Penurunan stunting membutuhkan kerja yang konsisten dan terukur,” ujar birokrat muda berpengalaman ini.

Lanjut dia, Data e-PPGBM hingga November 2025 mencatat 75 balita stunting di Bolsel, dengan tren penurunan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya, ia menekankan pentingnya kerja terpadu lintas sektor serta intervensi yang menjangkau tingkat keluarga di desa.
“Semua pihak harus bergerak bersama. Mulai dari puskesmas, TP-PKK, PLKB, sampai pemerintah desa. Pemetaan layanan harus valid dan pelaporan harus diperkuat,” tegasnya di hadapan para camat, kepala puskesmas, PLKB, petugas gizi, dan Kepala Dinas PPKBPPPA Suhartini Damo bersama jajaran.

Ia pun meminta setiap bidang dalam TP3S untuk menyampaikan laporan progres dan kendala, agar percepatan penanganan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
“Ini adalah investasi bagi masa depan generasi Bolsel. Kita harus menjaga momentum penurunan angka stunting,” tutupnya.(adv)







