KILAS24.CO,RELIGI – Saat memasuki bulan suci Ramadhan, umat Muslim akan diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Terutama bagi mereka yang memiliki tubuh kuat dan mampu untuk menjalankan puasa.
Sebelum berpuasa, pastinya akan ada waktu sahur sebelum memasuki subuh dimana umat Muslim akan dipersilahkan untuk makan. Sahur sebelum menjalankan puasa ini begitu penting fungsinya dan sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tak sekadar makan, sahur ternyata memiliki keberkahan yang bahkan juga sudah seringkali dijelaskan oleh para ulama. Saat sahur sebenarnya ada adab yang perlu diperhatikan sehingga sahur tidak hanya sebagai waktu makan tetapi juga waktu untuk mendapatkan keberkahan.
Berikut adab-adab dalam bersantap sahur :
Tidak melewatkan sahur
Beberapa ulama dan para imam besar selalu mengingatkan bahwa jika ingin berpuasa, jangan pernah sekalipun melewatkan waktu sahur. Makan sahur bahkan menjadi hal yang juga ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana juga dijelaskan melalui sebuah Hadist yang berbunyi, “Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur,” (HR. Ahmad)
Selain menjadi waktu makan sebelum berpuasa, sahur juga menjadi waktu yang baik untuk berdoa. Sahur berada pada sepertiga malam menuju waktu subuh, dimana siapapun yang berdoa pada saat itu niscaya doanya akan diijabah.
Makan sahur mendekati waktu subuh
Beberapa orang mungkin akan makan sahur di malam hari. Banyak yang berpikir bahwa makan sahur di malam hari agar ketika masuk waktu sahur mereka tidak kesiangan dan melewatkan waktu sahur.
Sebenarnya, hal ini kurang tepat dan sebaiknya tidak lagi dilakukan. Makan sahur justru dianjurkan saat mendekati waktu imsak atau menjelang subuh.
Adab memperlambat makan sahur dan mempercepat buka puasa ini bahkan akan selalu dan sering dikatakan oleh banyak ulama. Namun, untuk berhenti makan dan minum di waktu imsak juga harus diperhatikan.
Makan bersama-sama
Tak hanya saat berbuka puasa, melaksanakan sahur bersama-sama juga menjadi hal yang dianjurkan bahkan dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Melaksanakan sahur bersama keluarga atau kerabat terdekat akan menambah keberkahan sahur yang bisa didapatkan.
Bahkan, di masa lampau, semua sahabat Nabi akan datang ke rumah Nabi untuk ikut sahur bersama Nabi dan para sahabat yang lainnya. Kebersamaan dengan keluarga dan kerabat terdekat menjadi suatu kegiatan yang akan diberkahi oleh Allah SWT.
Tak hanya mengincar keberkahan, melaksanakan sahur bersama dengan keluarga juga dikatakan sebagai waktu yang tepat untuk mempererat kasih sayang pada anggota keluarga. Pada waktu tersebut menjadi waktu yang tepat untuk berbincang satu sama lain dengan pikiran yang masih jernih di pagi hari.
Makan dan minum secukupnya
Waktu sahur bukan menjadi waktu dimana kamu bisa makan sebebasnya agar tak merasa lapar di siang hari. Sahur juga bukan menjadi ajang untuk minum sebanyak-banyaknya agar tak merasakan haus di siang hari ketika berpuasa.
Makan sahur harus dengan porsi yang seimbang, sehat dan sesuai dengan kebutuhan. Makan dan minum terlalu banyak saat sahur justru akan mengganggu pencernaan yang berdampak menimbulkan rasa tidak nyaman saat berpuasa.
Sebagaimana yang dikatakan dalam Al Qur’an:
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf, ayat 31).
Tidak langsung tidur setelah sahur
Setelah makan sahur akan ada waktu jeda antara sahur dan waktu subuh yang disebut imsak. Pada saat imsak ini, sangat tidak dianjurkan untuk langsung tidur.
Langsung tidur setelah sahur dikatakan justru akan menimbulkan gangguan pada pencernaan. Mengingat makanan baru saja masuk dan sedang dicerna, tetapi ketika tubuh tertidur pencernaan akan berhenti dan makanan akan menumpuk di dalam tubuh.
Saat menunggu waktu subuh setelah sahur, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah. Misalnya seperti tadarus atau berdzikir hingga waktu subuh tiba. Hal ini ternyata terbukti lebih sehat karena jika tidur setelah sahur justru akan memicu lonjakan asam lambung yang mengganggu.
Sumber: detik.com