KILAS24.CO, BOLTIM – Kasus dugaan penganiayaan yang terjadi pada mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar mendapat tanggapan dari Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto.
Kepada wartawan saat di konfirmasi lewat telfon, Mamonto mengatakan, harusnya pihak Sehan Landjar fokus saja pada laporan atas penganiayaan yang terjadi padanya, tak perlu harus memperluas masalah dengan mengait-ngaitkan Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid, SIK. Menurutnya soal dugaan terjadinya pembiaran itu tidak mungkin sebab buktinya saat itu juga Kapolres langsung memisahkan keduanya, dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengamankan tersangka ke Polsek Kotamobagu.
Bahkan setelah itu, Kapolres mengawal dan membawa langsung Sehan ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan, dia berharap agar masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang simpang siur dan tidak begitu jelas.
“Saya sangat prihatin dengan masalah ini apalagi pak Sehan Landjar adalah mantan Bupati Boltim, sebagai Bupati tentu saya sangat menyesalkan penganiayaan ini terjadi, tapi sebaiknya pak Sehan dan keluarganya fokus saja pada laporan penganiayaan yang di lakukan oleh AK, karna juga tidak ada manfaatnya mengait-ngaitkan Kapolres Kotamobagu dengan laporan penganiayaan terhadap dirinya, ini justru kurang menguntungkan untuk pelapor,” ungkapnya.
Menurut Sachrul, Kapolres dan Sehan Landjar sama-sama pernah menjadi Forkopimda di Boltim, saat itu Sehan Masih menjabat Bupati dan AKBP Irham Halid, SIK sebagai Kapolres Boltim, mereka saling kenal dekat jadi saya fikir bahwa tidak akan mungkin Pak Kapolres Kota Kotamobagu membiarkan AK menganiaya Sehan Landjar di depannya. Bahkan sebaliknya apabila Kapolres ini tidak berada di tempat itu, mungkin kejadiannya akan lebih parah.
“Saya secara pribadi menyayangkan ini terjadi apalagi yang dianiaya adalah mantan Bupati, saya meminta agar pihak Polda mengusut kasus ini sampai tuntas,” ujar Sachrul yang mengatakan bahwa dia akan menjenguk Mantan Bupati ini sekembalinya dari Manado. (yud/rmb)