KILAS24.CO, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menaruh perhatian serius terhadap penanganan stunting di daerah. Adapun langkah kongkrit yang dilakukan diantaranya intervensi spesifik dan intervensi sensitif sebagai dalam penanggulangan stunting.
“Langkah konkrit dalam penanggulangan stunting mulai dari 1000 HPK serta optimalisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk mempercepat akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Itu yang sedang dilakukan pemerintah saat ini,” ungkap Kepala Dinkes, Eko Rujadi Marsidi, Selasa (26/10).
Lanjut Eko, aksi konvergensi stunting dilakukan melalui pelaksanaan 8 aksi yang terdiri dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data serta melakukan review kinerja pelaksanaan program kegiatan.
“Saat ini, Kabupaten Boltim sementara menjalankan aksi tujuh, yakni pendataan (Pengukuran dan Penimbangan) dan publikasi, setelah sebelumnya telah selesai melaksanakan Sistem Manajemem Data,” tuturnya.
Eko menambahkan, berbagai kemajuan bidang kesehatan di Kabupaten Boltim selama ini, tidak terlepas dari peran berbagai pihak.
“Termasuk peran serta lintas sektor dalam upaya penurunan stunting,” tambahnya. (yud/rmb)