KILAS24.CO, BOLTIM – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dalam memacu laju pembangunan sesuai visi Boltim BERSINAR, patut mendapat apresiasi. Salah satu program unggulan yang sedang dipacu adalah; program digitalisasi desa wisata.
Untuk mematangkan program tersebut, Pemkab Boltim menginisiasi berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah membangun sinergi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebagai langkah awal, telah dilaksanakan diskusi webinar dengan tajuk “Menuju Boltim Besinar Melalui Digitalisasi Desa Wisata” yang digelar Senin (20/9).
Pada kegiatan itu, Bupati Sam Sachrul Mamonto menyatakan komitmen untuk memajukan ekonomi masyarakat Boltim yang akan diwujudkan dengan berfokus pada perekonomian masyarakat desa sebagai tulang punggung. Hal itu menurut bupati menjadi penting, karena karakteristik wilayah Boltim adalah wilayah pedesaan. Untuk mewujudkannya, bupati mengatakan perlu ada sinergitas lintas sektor termasuk pemerintah pusat.
“Sinrgitas itu penting, karena program apapun yang akan dilaksanakan tidak akan sukses apabila SDM (Sumber Daya Manusia) yang menjalankan dan mengelolanya kurang baik. Dalam konteks pembangunan desa, saya ingin memulainya dan memberi fokus pada peningkatan kualitas SDM aparatur desa, kemudian program strategis lain agar bisa terjamin keberhasilannya. Itu sebabnya, mengapa kita bersinergi dengan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri sebagai pembina dan pengampuh pemerintahan desa,” kata bupati.
Upaya Pemkab Boltim membangun sinergi dengan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dalam mewujudkan program digitalisasi desa wisata, disambut baik Analist Perencanaan Strategis Ditjen Bina Pemerintah Desa Kemendagri, DR Tomy Bawulang. “Kita siap mendampingi Pemkab Boltim mentransformasi beberapa desa terpilih menjadi model desa wisata yang terfasilitasi secara digital,” katanya saat mewakili Ditjen Bina Pemerintah Desa Kemendagri, DR Yusharto Huntoyungo MPd, dalam sambutan dan presentasi pada kegiatan tersebut.
Berkaitan dengan peningkatan kapasitas aparatur desa, ia mengungkapkan hal itu merupakan fokus dan program prioritas Kemendagri melalui program penguatan pemerintahan dan pembangunan desa atau yang dikenal dengan Program P3PD.
“Melalui program ini diharapkan aparatur pemerintahan desa mampu meningkatkan kualitas dan kapasitasnya secara berkesinambungan, karena salah satu bagian program ini adalah menyiapkan satu system pembelajaran online atau learning management system yang bisa diakses kapan dan dimana saja. Program P3MD ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan serta meningkatkan kualitas belanja desa, sehingga program-program strategis dan afirmatif pemerintah benar-benar membawa dampak perubahan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa,” ungkapnya.
Ada enam desa wisaya di Boltim yang berpotensi dikembangkan. Untuk pengembangannya, menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Khaeruddin Mamonto, butuh peningkatan yang cukup signifikan dalam mewujudnyatakan program digitalisasi desa disata, terutama dari sisi akses internet. Diakuinya, saat ini baru 50 persen wilayah Boltim yang terkoneksi dengan fiber optik. “Tapi kita optimis program ini bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Webinar yang dipandu Ekonom Universitas Sam Ratulangi yang juga merupakan staff khusus Bupati Boltim, DR Magdalena Wullur, itu berlangsung berlangsung selama dua jam dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk program kerja yang nantinya akan didukung oleh semua perangkat daerah di Boltim. (yud/rmb)