KILAS24.CO, BOLTIM – Bupati Sam Sachrul Mamonto meminta para camat dan Kepala Puskesmas di tiap wilayah untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai program vaksinasi Covid-19 yang sedang dilaksanakan pemerintah. Hal ini diutarakan bupati saat membuka rapat evaluasi pelaksanaan program nasional vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Boltim, di CEO Cafe Desa Paret, Kecamatan Kotabunan, Selasa (29/6).
Menurut bupati, peran pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan Puksesmas yang ada di masing-masing wilayah sangat penting, terutama dalam mengedukasi masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan, serta pemberian vaksin jenis sinovac.
“Kepada camat, Kepala Puskesmas dan sangadi, agar lebih memperketat dan tegas kepada masyarakat soal penerapan protokol kesehatan, karena wabah virus ini masih ada dan justru sudah ada varian baru seperti di India yakni Delta. Makanya untuk hajatan pesta dan duka di batasi, dan tetap mematuhi protokol kesehatan pencehahan penyebaran Covid-19. Ini penting dan harus menjadi perhatian bersama guna mengantisipasi munculnya kasus baru di Boltim. Selain itu, perwilayah tahu persis berapa orang yang sudah melakukan vaksin tahap satu sampe tahap dua, dan yang belum sama sekali di vaksin,” kata bupati.
Bupati mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 adalah program pemerintah pusat yang dilaksanakan di semua daerah, termasuk Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Tujuannya adalah mencegah dan menekan laju penyebaran Covid-19.
“Makanya untuk pelaksanaan vaksin di Kabupaten Boltim agar lebih detail per-wilayah berapa yang sudah tahap satu dan sampe penyuntikan tahap dua, sampe dengan yang belum sama sekali,” ujar bupati.
“Program vaksinasi massal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 20 Tahun 2020. Untuk Boltim, yang menjadi skala prioritas adalah masyarakat yang lanjut usia lalu kita lakukan secara massal, dan sekarang berlanjut pada masyarakat umum,” kata bupati. (rmb)