KILAS24,BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menerima kunjungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada Kamis (11/09).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Kemenko PMK, R. Alfredo Sani Fenat, bersama Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Dr. Agus Kamal Purba, M.Ph.
Rombongan diterima oleh Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru, S.Pt., M.Si. di Ruang Rapat Berkah Kantor Bupati. Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) M. Arvan Ohy, S.Stp., M.Si, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala ULP PLN Molibagu, serta Kepala BPJS Kesehatan.
Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka rapat koordinasi sekaligus peninjauan progres pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bolsel.
Proyek ini menjadi bagian dari program nasional revitalisasi rumah sakit yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Bupati Iskandar Kamaru menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan layanan kesehatan di Bolsel. Menurutnya, pengawasan rutin sangat penting agar progres pembangunan tetap berjalan sesuai target.
“Setiap progres pekerjaan harus dikontrol secara berkala. Evaluasi mingguan perlu dilakukan agar kendala di lapangan bisa segera diketahui dan diselesaikan,” tegas Bupati Iskandar.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti keterbatasan pengadaan alat kesehatan (alkes) serta tenaga dokter spesialis.
“Kami berharap Kemenkes dapat menambah dukungan alkes dan dokter spesialis untuk menunjang pelayanan kesehatan di Bolsel. RSUD ini nantinya bukan hanya melayani masyarakat lokal, tetapi juga kawasan perbatasan,” tambahnya.
Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Kemenko PMK, R. Alfredo Sani Fenat, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Pemerintah Kabupaten Bolsel. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat sistem kesehatan daerah.
“Kami ingin memastikan pembangunan RSUD Bolsel berjalan baik, baik dari segi infrastruktur, SDM kesehatan, farmasi, sistem informasi, hingga penguatan regulasi dan kelembagaan. Targetnya, RSUD Bolsel bisa segera meningkat dari tipe D ke tipe C,” jelas Alfredo.
Senada dengan itu, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Dr. Agus Kamal Purba, M.Ph., memberikan apresiasi atas progres pembangunan RSUD.
“Saat monitoring sebelumnya, progres masih tergolong awal. Kini, pada minggu ke-24, pembangunan RSUD Bolsel sudah mencapai 43,9 persen. Ini perkembangan positif,” terangnya.
Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan dukungan pengadaan alat kesehatan senilai Rp20 miliar yang berasal dari Bank Dunia. Bantuan ini mencakup pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) hingga penyediaan mobil ambulans.
Pembangunan RSUD Bolsel diharapkan menjadi tonggak penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah selatan Sulawesi Utara. Kehadiran fasilitas kesehatan yang lebih modern dan lengkap akan mengurangi beban masyarakat yang selama ini harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah.
Dengan peningkatan status RSUD dari tipe D ke tipe C, pelayanan medis, jumlah tenaga kesehatan, hingga fasilitas penunjang akan semakin ditingkatkan.
Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.(day)