KILAS24,BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Pelatihan Tenaga Kesehatan (Nakes) Terpadu Kesehatan Jiwa.
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Quality Manado itu, dihadiri sekaligus dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) Bolsel, Deddy Abdul Hamid, Rabu (03/8/2025).
Sebanyak 22 nakes atau peserta yang mengikuti pelatihan tersebut, dan merupakan perwakilan dari setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Bolsel.
Dinkes Bolsel sendiri juga mengundang pihak dari Poltekes Manado, yakni Plh Direktur (Wakil Direktur I), Steven soenjono sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Kepala Dinkes Bolsel melalui Kabid P2P Febrian Podomi mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan kualitas dalam penanganan dan layanan kesehatan jiwa.
Dijelaskan juga bahwa, pelatihan ini mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2011 tentang pelaksanaan wajib lapor bagi pecandu narkoba.
“Setelah mengikuti pelatihan ini agar mampu melakukan pencegahan kesehatan jiwa, mendeteksi dini serta penanganan masalah kesehatan jiwa di wilayah kerja masing-masing,” harapnya saat menyampaikan laporan kegiatan.
“Peserta yang ikut pelatihan sebanyak 22 orang, dan berasal dari tenaga dokter dan perawat. Dan nantinya para peserta akan melakukan praktek lapangan di Puskesmas Bahu, Kota Manado,” sambungnya.
Sementara itu, Plh Direktur Poltekes Manado, Steven Soenjono menyampaikan bahwa, pelatihan ini merupakan hal yang positif, karena Kabupaten Bolsel berinisiatif untuk membekali nakes.
“Ini merupakan pengembangan kompetensi dan suatu upaya yang sangat positif,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Wabup Deddy juga mengatakan penyelenggaraan pelatihan ini merupakan wujud komitmen kita bersama untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa, baik diri sendiri maupun masyarakat.
Wabup Deddy juga menekankan bahwa kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu, karena kondisi mental yang sehat akan berdampak positif bagi produktifitas pada kualitas hidup dan kesejahteraan keseluruhan.
“Penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga memperhatikan kesehatan mental,” ucap Deddy.
Wabup juga menyebutkan untuk kasus ODGJ di Kabupaten Bolsel meningkat 69 kasus di tahun 2025, dan kasus pasung sebanyak 1 orang.
“Karena itu terdapat UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang secara tegas melarang pemasungan , penelantaran dan kekerasan terhadap ODGJ,” ucap Wabup Deddy menegaskan.
Maka dari itu kata Wabup melalui pelatihan ini dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai kesehatan jiwa.
Wabup pun berharap apa yang disampaikan narasumber dalam pelatihan ini yang mencangkup beberapa aspek mulai dari deteksi dini, masalah kesehatan jiwa, penanganan awal hingga upaya pencegahan, dapat diikuti dengan baik oleh para peserta.
Hal ini agar selepas pelatihan para peserta dapat menjadi agen perubahan di wilayah kerja masing-masing puskesmas, dan dapat menurunkan stigma negatif terhadap penderita gangguan jiwa dengan memberikan dukungan dan pendampingan bagi yang membutuhkan.(adv)