KILAS24.CO, BOLTIM – Bupati Sam Sachrul Mamonto meminta Aparatur Sipil Negara (ASN), serta para sangadi (kepala desa, red) dan perangkat desa, untuk tidak perlu khawatir dengan ancaman mutasi dan pemberhentian dari jabatan. Hal ini diutarakan bupati dalam berbagai kesempatan bersama masyarakat, termasuk pada kegiatan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi di wilayah Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Nuangan dan Motongkad, beberapa hari lalu.
Menurut bupati, kinerja dari masing-masing ASN, sangadi dan perangkat desa menjadi penentu dalam proses mutasi ataupun pemberhentian dari jabatan. “Kalau kinerja bapak-ibu (ASN, sangadi dan perangkat desa) baik, tentu kita akan tetap bersama-sama. Tapi kalau kinerjanya kurang baik, maka akan dievaluasi. Fokus saja bekerja, dan tunjukan (kinerja) yang terbaik,” kata bupati.
Baca juga: Sachrul: Sangadi Harus Bisa Satukan Masyarakat yang Terkotak-kotak Pasca Pilkada
Bupati mengungkapkan, selama kepemimpinannya bersama Oskar Manoppo sebagai Wakil Bupati, tak ada istilah yang menang berkuasa, yang kalah berpuasa.
“Saya dan Pak Oskar adalah bupati dan wakil bupati semua masyarakat Boltim. Bukan hanya yang memilih kami. Saya dan Papa Zaki (Oskar Manoppo) ingin memberikan pendidikan politik yang santun dan beretika. Selama pemerintahan kami, tidak ada istilah; yang menang berkuasa, yang kalah berpuasa. Saya cinta kalian semua,” ungkap bupati.
Baca juga: Bupati Larang ada Nepotisme Dalam Pemerintahan Desa
Bupati mengatakan, jabatan bupati dan wakil bupati yang melekat kepada dirinya dan Oskar Manoppo adalah amanah yang sifatnya sementara. “Jabatan ini adalah amanah. Kita jangan pernah congkak dan sombong. Masa berganti, dan akan ada pemimpin baru yang lahir. Apa yang buruk dari pemimpin sebelumnya, kita tinggalkan. Sebaliknya, apa yang baik kita ikuti,” tutur bupati.
Bupati dan wakil bupati saat ini sedang giat-giatnya membangun rekonsiliasi dengan masyarakat Boltim. Hal itu dimaksudkan untuk menyatukan kembali masyarakat yang sempat terkotak-kotak pasca gelaran Pilkada. (rmb)