KILAS24.CO, BOLTIM — Bupati Sam Sachrul Mamonto meminta para sangadi (kepala desa, red) agar bisa menyatukan masyarakat yang sempat terkotak-kotak karena beda pilihan pada Pilkada 2020 lalu.
Hal ini diutarakan bupati saat memberi sambutan pada kunjungan kerja (kunker) sekaligus silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Motongkad, Selasa (16/3).
Menurut bupati, dirinya mendapat informasi bahwa masih ada gesekan antar sesama masyarakat karena berbeda pilihan di Pilkada. Oleh karena itu, bupati meminta agar para sangadi bisa menjadi penengah dan menyatukan lagi masyarakat yang masih terkotak-kotak.
“Tugas sangadi adalah menyatukan rakyat. Sekarang masih banyak yang terkotak-kotak. Kalau sangadi tak bisa (menyatukan rakyat), maka akan ada sanksinya,” kata bupati.
Baca juga: Bupati Larang ada Nepotisme Dalam Pemerintahan Desa
Bupati mengungkapkan, perbedaan dalam setiap gelaran pesta demokrasi adalah hal lumrah. Itu katanya adalah fenomena yang biasa terjadi dalam setiap hajatan politik. Namun demikian, bupati mengatakan perbedaan itu tak harus menjadikan masyarakat terpecah-belah.
“Di Pilkada kemarin ada banyak benturan di masyarakat. Kami melihat, menyaksikan dan merekam itu dalam catatan-catatan kami. Sekarang kita lupakan perbedaan itu, karena Pilkada sudah selesai. Saya dan Papa Zaki (Oskar Manoppo) adalah bupati dan wakil bupati semua rakyat Boltim, dan kalian semua adalah rakyat kami. Tidak ada yang dibeda-bedakan,” ungkap bupati. (rmb)