KILAS24,KOTAMOBAGU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu (KK) sukses meraih Akreditasi Paripurna dalam penilaian yang dilakukan oleh Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Direktur RSUD Kotamobagu, dr. Wahdania Mantang mengatakan, akreditasi paripurna yang diraih tidak lepas dari komitmen seluruh civitas RSUD Kotamobagu.
Mulai dari membentuk tim akreditasi dan menunjuk asesor internal untuk bidang manajemen, bidang medis dan bidang keperawatan.
Adapun tujuan akreditasi kata dr Wahdania, untuk melihat sejauh mana kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi dan regulasi yang ditetapkan.
“Intinya sebagai tools atau alat untuk meningkatkan pelayanan,” ungkapnya.
Ia menyebut, untuk RSUDKotamobagu sendiri ada 16 Kelompok Kerja (Pokja) akreditasi. Dimana, tiap Pokja harus menyajikan dokumen antara 10 sampai 15 Bab dan hampir 1000 elemen penilaian.
“Hasil penilaian oleh tim surveyor untuk setiap Pokja dalam dokumen nilainya berada di atas 90, bahkan sebagian besar Pokja mendapatkan nilai 100, sehingga memperoleh akreditasi paripurna,” ujarnya.
Dengan diraihnya predikat paripurna dalam akreditasi ini tambahnya, RSUD Kotamobagu berkomitmen untuk semakin meningkatkan pelayanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat.
“Harapan kami sesuai visi RSUD yaitu Menjadi Rumah Saki Rujukan Regional se-Bolaang Mongondow Raya dan sekitarnya bisa terwujud dengan memberikan pelayanan berkualitas dan profesional,” tandasnya.
Sementara Kepala Bagian Administrasi Umum Fernando Mongkau menambahkan, untuk meningkatkan mutu layanan RSUD Kotamobagu, ke depan akan diupayakan untuk terus menambah fasilitas agar lebih lengkap.
“Mulai dari penambahan pembangunan gedung baru, sarana prasarana, penyediaan sumber daya manusia berkualitas serta layanan spesifik yang lebih lengkap dan terjangkau, sehingga RSUD Kotamobagu dapat menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Bolmong Raya, khususnya Kota Kotamobagu,” ujarnya.
“Selain itu dengan akreditasi paripurna ini, pelayanan di RSUD Kotamobagu akan mengalami peningkatan mutu yang mengutamakan keselamatan pasien dan berbasis resiko,” sambung Fernando.(*/yan)