KILAS, EKONOMI – Deli Kawulusan, warga Desa Moyag Tampoan, Kecamatan Kotamobagu Timur, membuka bisnis bengkel yang diberi nama Bandung knalpot sejak tahun 2011. Atas usaha yang ia geluti selamat 9 tahun itu, dirinya mampu meraup omset Rp5 juta dalam per pekan.
Harga knalpot yang dijual pun bervariasi, mulai dari Rp600 ribu, Rp700 ribu, Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta per knalpot. “Alhamdulillah berkat usaha ini, saya mendapat penghasilan 5 juta dalam se pekan,” kata Deli.
Pemilik Bengkel Bandung Knalpot ini juga mengatakan, bahan knalpot dengan berbagai variasi suara yang ia jual tersebut dipesan langsung di salah satu pabrik knalpot di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. “Bahannya saya ambil langsung dari Bandung dan kualitasnya sudah teruji. Alhamdulillah dalam sehari, dua sampai lima mobil konsumen datang dan dipasang langsung,” tuturnya.
Berkat bengkel knalpot tersebut, ia juga membuka lapangan kerja bagi warga setempat yang memiliki keahlian dalam memasang knalpot mobil. “Dibengkel ini saya juga memakai pekerja dalam memasang knalpot. Mereka ada tiga orang dan sudah berpengalaman,” ujarnya.
Bengkel yang terletak tepat di depan SPBU Desa Moyag Tampoan tersebut, menjual knalpot dengan berbagai merk, seperti; HKS, Five Zigen, Omega, dan yang terbaru Brex Van Volker untuk mobil mercy. (red)